RI Sentil AS yang Hendak Kirim Pesawat Pengebom Berdaya Nuklir ke Australia
Kompas dunia | 4 November 2022, 05:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah mengomentari rencana Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pengebom berdaya nuklir ke Australia, Kamis (3/11/2022).
Dalam press briefing mingguan, Teuku menyebut tindakan AS jadi tantangan tersendiri bagi RI dalam menjaga kestabilan kawasan.
"Kawasan indo-pasifik, atau keamanan stabil di kawasan, jadi komitmen bersama negara-negara yang memiliki kepentingan, entah yang berada di Asia tenggara, atau negara yang memiliki kepentingan dan interaksi kuat dengan Indo-Pasifik," ujar Teuku, dilansir dari Tribunnews.
Indonesia berharap AS bisa menjaga stabilitas, mengingat Negeri Paman Sam juga menginginkan kedamaian di kawasan yang sama.
"Seraya mencermati perkembangan, kita juga mengharapkan agar negara-negara kembali mengedepankan satu kondisi kondusif dan stabil," tegas Teuku.
Kemlu RI meminta negara-negara "menghindari langkah yang menyebabkan ketidakpercayaan, serta berpotensi meningkatkan ketegangan, sehingga menjadi sumber iritasi baru."
Baca Juga: 11 Tahun sejak Bencana Nuklir Fukushima, Akhirnya Warga Boleh Kembali ke Rumah
Sebelumnya media ABC Australia melaporkan, AS berencana mengirim enam pesawat pengebom B-52 berdaya nuklir, ke pangkalan udara di Australia utara, Senin (31/10).
Negara Adi Kuasa itu juga disebut hendak membangun fasilitas khusus di Pangkalan Udara Tindal, berjarak hanya 300 km selatan kota Darwin, Australia Utara.
Laporan ABC mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan oleh AS sebagai peringatan kepada China yang hendak menyerang Taiwan.
Eskalasi negara pimpinan Xi Jinping dengan Taiwan itu membuat Australia jadi pusat pertahanan vital bagi AS.
Baca Juga: Riset SIPRI: Jumlah Senjata Nuklir Dunia akan Melonjak (I)
Baca Juga: Asia Tenggara "Dikepung" Negara-Negara Bersenjata Nuklir (II)
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Tribunnews/ABC