Latihan Gabungan Aliansi Saingan NATO yang Dipimpin Rusia Dibatalkan Sepihak oleh Kirgizstan
Kompas dunia | 10 Oktober 2022, 14:52 WIBBISHKEK, KOMPAS.TV - Pemerintah Kirgizstan dilaporkan secara sepihak membatalkan latihan militer gabungan Organisasi Traktat Keamanan Kolektif (CSTO), aliansi militer bekas negara Uni Soviet yang dipimpin Rusia, Minggu (9/10/2022). Pembatalan ini ditetapkan hanya sehari sebelum dimulainya latihan.
Menurut laporan Associated Press, alasan pemerintah Kirgizstan membatalkan latihan bertajuk "Persaudaraan yang Tidak Bisa Dihancurkan-2022" itu belum jelas. Latihan ini rencananya akan diadakan di dataran tinggi timur Kirgizstan pada Senin (10/10) hingga Jumat (14/10).
Latihan tersebut kabarnya akan melibatkan personel-personel militer dari anggota-anggota CSTO, yakni Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Tajikistan. Agenda latihan akan difokuskan pada pengamanan gencatan senjata.
Baca Juga: Kiev Diserang Rudal yang Sebabkan 2 Ledakan setelah Lama Tenang, Serangan Balasan Rusia?
Selain anggota CSTO, lima negara peninjau turut ambil bagian, di antaranya adalah Serbia, Suriah, dan Uzbekistan.
Pembatalan sepihak oleh Kirgizstan pun diduga menjadi indikasi terkini perpecahan di tubuh CSTO. Sebelumnya, Armenia yang mengkritik sikap aliansi itu tentang konfliknya dengan Azerbaijan absen dari latihan gabungan CSTO di Kazakhstan, September lalu.
Ketika pertempuran berskala besar antara Armenia dan Azerbaijan meletus pada September lalu, Rusia dan anggota CSTO lain menolak permintaan bantuan militer dari Yerevan.
CSTO, didirikan pada awal 1990-an usai keruntuhan Soviet, diyakini awalnya diniatkan Rusia sebagai aliansi saingan NATO. Namun, aliansi ini terganjal berbagai kendala yang menghambatnya berkembang.
Para analis mempertanyakan identitas CSTO menyusul pasifnya aliansi itu dalam konflik-konflik antaranegara anggotanya sendiri. Pada pertengahan September lalu, CSTO pun pasif saat militer Kirgizstan dan Tajikistan terlibat bentrok berdarah.
Baca Juga: Aliansi CSTO yang Dipimpin Rusia Juga Mau Berekspansi, Ingin Saingi NATO?
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press