44 Pemimpin Negara Eropa Gelar KTT, Rusia dan Belarusia Tidak Diundang
Kompas dunia | 6 Oktober 2022, 19:52 WIBKepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan kepada wartawan, "Sayangnya Anda tidak dapat membangun ketertiban dan keamanan tanpa Rusia."
Para kritikus mengeklaim forum baru ini merupakan upaya untuk mengerem perluasan Uni Eropa.
Yang lain khawatir KTT itu mungkin hanya akan menjadi forum bincang-bincang sekali atau dua kali setahun tetapi tanpa pengaruh atau konten nyata.
Dalam pidato saat mengungkap idenya pada Mei lalu, Macron mungkin telah memicu kekhawatiran perluasan.
"Perang di Ukraina dan aspirasi sah rakyatnya, seperti halnya Moldova dan Georgia, untuk bergabung dengan Uni Eropa, mendorong kami untuk memikirkan kembali geografi kami dan organisasi benua kami," katanya.
Baca Juga: Macron: Perlu Berpuluh Tahun bagi Ukraina untuk Masuk Uni Eropa, Bikin Kelompok Baru Saja
Tetapi bahkan dengan curahan dukungan untuk Ukraina dalam bentuk senjata, agar negara itu dapat melawan atau melindungi orang-orang yang melarikan diri, Macron mengatakan, "Kita semua tahu betul bahwa proses yang memungkinkan mereka untuk bergabung, pada kenyataannya akan memakan waktu beberapa tahun, dan kemungkinan besar beberapa dekade."
Apa yang dibutuhkan, kata Macron, adalah "ruang baru untuk kerja sama politik dan keamanan, kerja sama di sektor energi, dalam transportasi, investasi, infrastruktur, pergerakan bebas manusia dan khususnya pemuda kita."
KTT pada Kamis itu akan dimulai dengan upacara pembukaan, diikuti oleh serangkaian pertemuan di mana para pemimpin akan membahas tantangan utama yang dihadapi Eropa: keamanan, energi, iklim, situasi ekonomi yang mengerikan, dan migrasi.
Tidak ada uang atau program Uni Eropa yang ditawarkan, dan tidak ada pernyataan resmi yang akan dikeluarkan setelah KTT.
Seorang pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam persiapan KTT tersebut mengatakan, pertemuan itu "tidak menggantikan organisasi, struktur atau proses yang ada dan tidak bertujuan untuk membuat sesuatu yang baru pada tahap ini."
Bukti nilainya mungkin hanya akan diketahui setelah pertemuan puncak kedua diadakan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press