Melawan Mobilisasi Militer Putin, Petugas Perekrutan Militer Rusia di Siberia Ditembak
Krisis rusia ukraina | 26 September 2022, 17:19 WIBSIBERIA, KOMPAS.TV - Perlawanan terhadap mobilisasi militer Rusia yang diumumkan Presiden Vladimir Putin sudah mulai dilakukan rakyatnya.
Seperti diungkapkan otoritas setempat, Senin (26/9/2022), seorang petugas perekrutan militer di Siberia ditembak dan mengalami luka serius.
Insiden itu terjadi di tengah ketidakpuasan atas mobilisasi miiter Putin yang terus menyebar ke daerah-daerah yang jauh.
Sebuah rekaman mengerikan dari kantor perekrutan militer wilayah Irkutsk menunjukkan seorang pria berseragam menembak pria lain secara langsung.
Baca Juga: Pria Berbaju Nazi Tembaki Sekolah di Rusia Lalu Bunuh Diri, Sembilan Orang Tewas
Insiden itu membuat orang lain berhamburan dari aula pertemuan.
Gubernur Irkutsk, Igor Kobzev, mengatakan kepala perwira Alexander Yeliseyev terluka parah karena tembakan itu, dan sekarang berjuang untuk hidup.
Penembak, yang tak diidentifikasi oleh Kobzev, telah ditahan di kantor perekrutan di Kota Ust-Ilim, Irkutsk.
Media lokal yang memiliki hubungan dekat dengan petugas keamanan mengidentifikasi penembak sebagai warga setempat, Ruslan Zinin, 25 tahun.
Ibu Zinin, Marina Zinina mengungkapkan kepada Astra Independent News seperti dikutp dari The Moskow Times, penembakan itu terjadi karena kekesalan Zinin.
Zinin merasa kecewa karena mengetahui temannya yang tak memiliki pengalaman militer diyakini menerima dokumen pendaftaran, meski pihak berwenang berjaniji merekrut cadangan yang berpengalaman.
“Ruslan sendiri tidak dipanggil, tapi teman baiknya dipanggil kemarin,” kata Zinina.
Baca Juga: Negara Tetangga Rusia Ancam Warganya Jika Ikut Perang di Ukraina, Bakal Dihukum Penjara
Seorang saksi mata mengatakan ia melihat penembak menerobos masuk ke aula pertemuan dengan senapan rifle dan berteriak bahwa tidak boleh ada yang pergi, sebelum mengamuk.
Otoritas investigasi meluncurkan kasus kriminal atas usaha penghilangan nyawa petugas penegak hukum, dan kepemilikan senjata secara ilegal.
Mobilisasi militer Rusia membuat ribuan orang berdemonstrasi di jalan.
Di Dapestan, wilayah yang memiliki angka pasukan terbunuh tertinggidi perang Ukraina, menjadi titik penting dari demonstrasi anti-pendaftaran selama akhir pekan, dengan lebih dari 100 penahanan yang dilaporkan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto
Sumber : The Moscow Times