Tentara Rusia Dituduh Pukuli hingga Tewas 2 Staf PLTN Zaporizhzhia, Diyakini Juga Melukai Lainnya
Krisis rusia ukraina | 10 September 2022, 14:35 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Tentara Rusia yang menduduki PLTN Zaporizhzhia di Ukraina dituduh telah memukuli hingga tewas 2 staf pembangkit listrik itu.
Mereka juga dituduh melukai dan menyakiti staf PLTN Zaporizhzhia lainnya.
Tuduhan itu dilontarkan oleh Presiden Badan Energi Ukraina Enegoatom, Petro Kotin, Jumat (9/9/2022).
PLTN Zaporizhzhia, yang terbesar di Eropa diduduki oleh tentara Rusia pada Maret lalu.
Baca Juga: Berani Lawan Putin dan Serukan Pemakzulan Presiden Rusia, Politikus Diinterogasi Polisi
Meski diduduki oleh Rusia, PLTN Zaporizhzhia masih dijalankan oleh staf Ukraina.
“Rezim pelecehan terhadap staf secara bertahap terjadi,” kata Kotin dikutip dari The Moscow Times.
“Dua orang dipukuli hingga mati. Kami tak tahu mengenai 10 orang lainnya sekarang. Mereka dibawa (oleh tentara Rusia) dan setelahnya tak ada informasi mengenai keberadaan mereka,” tambahnya.
Kotin menambahkan saat ini ada 200 orang yang ditahan di PLTN Zaporizhzhia.
Ia menggambatkan situasi saat ini di PLTN Zaporizhzhia sebagai sangat sulit, mengutip adanya penyiksaan staf dan pemukulan.
Rusia mencari orang-orang pro-Ukraina dan menganiaya mereka. Orang-orang hancur secara psikologis,” ujarnya.
Baca Juga: Bukan Ratu, Ini Gelar yang akan Didapat Camilla saat Raja Charles III Dinobatkan
Penembakan sering terjadi di sekitar pabrik, termasuk di Kota Energodar tempat di mana fasilitas itu berada.
Menurut Kotin hal itu merupakan tanda bahwa staf berusaha mengamankan jalan yang aman bagi anggota keluarganya untuk meninggalkan daerah itu.
“Tetapi mereka menyadari keamanan nuklir di PLTN itu tergantung mereka, jadi para pegawai kembali ke Energodar dan melanjutkan bekerja di fasilitas itu,” tuturnya.
Penembakan yang kerap terjadi di PLTN Zaporizhzhia menimbulkan ketakutan adanya bencana nuklir.
Badan Atom PBB (IAEA) telah menugaskan 14 orang ke PLTN tersebut untuk menginspeksi dan melaporkannya pekan lalu.
Pada laporannya IAEA menyerukan agar disekitar PLTN Zaporizhzhia dijadikan zona perlindungan untuk keselamatan nuklir.
Baca Juga: Wah! Ukraina Tangkap Perwira Rusia Berpangkat Tertinggi yang Pernah Ditangkap sejak Perang Dunia II
Namun, Kotin mengatakan ada ruang dari berbagai interpretasi terkait seruan tersebut.
“Jika itu berarti demiliterisasi di area PLTN, kami mendukung sepenuhnya,” kata Kotin.
“Tetapi jika berarti membuat zona keamanan dengan kontrol bersama Rusia, maka tentu itu bukan keputusan yang diterima oleh kami,” lanjutnya.
Ia pun menambahkan bahwa Ukraina bersikeras agar diciptakan area dimiliterisasi di sekitar PLTN, termasuk partisipasi pasukan penjaga keamanan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : The Moscow Times