Lukashenko Beri Selamat Hari Kemerdekaan Ukraina, Dibalas Telak: Cepat Reuni dengan Hussein-Khadafi
Krisis rusia ukraina | 26 Agustus 2022, 15:41 WIBMINSK, KOMPAS.TV - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko secara mengejutkan memberi ucapan selamat Hari Kemerdekaan Ukraina ke negara yang sedang diinvasi Rusia itu.
Ucapan Lukashenko itu sangat mengagetkan, mengingat ia adalah sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ia juga mendukung serangan Rusia ke Ukraina yang disebut sebagai Operasi Militer Khusus.
“Saya yakin bahwa kontradiksi hari ini tidak akan mampu menghancurkan hubungan baik tetangga yang tulus selama berabad-pabad antara rakyat kedua negara,” bunyi pesan Lukashenko, Rabu (24/8/2022) seperti dilansir dari Newsweek.
Baca Juga: Inggris Ternyata Keluarkan Peta Tempat Rusia Akan Kalah di Ukraina, Ini Lokasinya
“Belarusia akan terus membela pelestarian kerukunan, pengembangan kontak yang bersahabat dan saling menghormati di semua tingkatan,” tambahnya.
Lukashenko pada pernyataannya menambahkan, dirinya mendoakan Ukraina memiliki langit yang damai, keberanian bertoleransi, kekuatan, dan kesuksesan memperbaiki kehidupan.
Kementerian Pertahanan Ukraina pada Kamis (25/8/2022) memberikan balasan telak atas ucapan Lukashenko, yang terkesan meledek tersebut.
Mereka mengutarakan harapan agar Lukashenko bisa bereuni dengan dua pemimpin yang dieksekusi mati oleh rakyatnya sendiri.
Baca Juga: Kedubes Rusia Kecam Tuduhan Penjahat Perang dari AS, Menyebutnya Sebuah Kepalsuan
“Kemarin, pada Hari Kemerdekaan kami, Diktator Lukashenko memberikan selamat ke Ukraina dan mendoakan langit yang damai, sebagai hadiah rudal kembali ditembakkan dari Belarusia ke Ukraina,” bunyi cuitan kementerian itu di Twitter.
“Kami mendoakan ia cepat bereuni dengan teman baiknya, Hussein dan Khadafi,” lanjut mereka.
Sosok yang dimaksud oleh Kementerian Pertahanan Ukraina itu adalah mantan Presiden Irak Saddam Hussein, dan Pemimpin Libya Muammar Khadaffi.
Saddam Hussein dieksekusi mati pada 2006 setelah sebelumnya menjalani Sidang Khusus Irak, dan Khadaffi dibunuh rakyatnya sendiri saat meningkatnya perlawanan pada 2011.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Newsweek