> >

Mahkamah Agung Rusia Tetapkan Resimen Azov sebagai Organisasi Teroris, Tawanan Ukraina Terancam

Krisis rusia ukraina | 3 Agustus 2022, 16:24 WIB
Ilustrasi. Upacara pemakaman seorang personel Resimen Azov dengan peti jenazah bergambar logo resimen tersebut di sebuah krematorium di Kiev, Ukraina, 21 Juli 2022. Pada Selasa (2/8/2022), Mahkamah Agung Federasi Rusia menetapkan Resimen Azov Ukraina sebagai organisasi teroris, berpeluang memperberat dakwaan terhadap personel resimen itu yang ditahan Moskow. (Sumber: Andrew Kravchenko/Associated Press)

Lebih lanjut, detasemen Garda Nasional Ukraina itu mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain untuk menetapkan Rusia sebagai negara teroris.

Resimen Azov memainkan peran kunci dalam pertempuran Mariupol. Peran resimen itu signifikan dalam mempertahankan kota pelabuhan tersebut selama berpekan-pekan dari gempuran Rusia.

Garnisun Mariupol yang bertahan di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir Ukraina selama pekan-pekan terakhir pengepungan, kebanyakan diisi oleh personel Resimen Azov. 

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyanjung Resimen Azov dan garnisun Mariupol lain sebagai pahlawan.

Sebaliknya, Rusia berulang kali menuduh resimen itu sebagai wajah neo-Nazi Ukraina. Moskow kerap menuduh resimen itu melakukan sederet kekejaman, tetapi hanya menyediakan segelintir bukti.

Sebelum direorganisasi ke Garda Nasional Ukraina, Resimen Azov merupakan kelompok relawan tempur yang bernam Batalion Azov. Kelompok ini dibentuk pada 2014 dengan relawan dari lingkungan ekstrem kanan.

Baca Juga: Cerita Foto dari Azovstal: Kehidupan Serdadu Ukraina yang Terjebak di Benteng Terakhir Mariupol


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU