> >

Blinken Ingin Bicara untuk Kali Pertama sejak Perang, Rusia Bilang Lavrov Sedang Sibuk

Kompas dunia | 29 Juli 2022, 15:17 WIB
Ilustrasi. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov (kanan) bicara dengan Wakil Perdana Menteri Ethiopia Demeke Mekonnen ketika mengunjungi Addis Ababa, Ethiopia, Rabu (27/7/2022). Pada Kamis (28/7/2022), Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Lavrov sedang sibuk dan belum bisa melayani permintaan kontak oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. (Sumber: Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova memberi jawaban menggantung atas permintaan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken yang ingin bicara dengan koleganya dari Kremlin, Sergey Lavrov.

Permintaan pembicaraan telepon itu akan menjadi kontak pertama antara menteri luar negeri AS dan Rusia sejak Vladimir Putin memerintahkan invasi ke Ukraina.

Zakharova tidak mengiyakan permintaan Washington tersebut. Ia sebatas menyatakan bahwa Lavrov sedang sibuk dan akan memperhatikan permintaan Blinken jika ada waktu.

“Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov akan memperhatikan permintaan (Antony Blinken) ini ketika waktu mengizinkan," kata Zakharova kepada Interfax, Kamis (28/7/2022).

"Sekarang dia sedang sibuk oleh kontak-kontak internasional: Dewan Kementerian SCO (Shanghai Cooperation Organisation) di Tashkent (Uzbekistan) dan pertemuan-pertemuan bilateral.”

Baca Juga: Sergei Lavrov: Tujuan Rusia di Ukraina Kini adalah Menggulingkan Pemerintahan Zelenskyy

Sebelumnya, pada Kamis (28/7), permintaan kontak oleh Blinken disampaikan oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price. Menurutnya, Washington tengah mengupayakan perjanjian pembicaraan telepon antara Blinken dan Lavrov.

“Saya tidak punya informasi baru mengenai kapankah mereka bisa melakukan pembicaraan. Namun, kami terus membicarakan ini melalui saluran-saluran yang pantas,” kata Price.

Lebih lanjut, Price menegaskan bahwa pembicaran tidak akan menyangkut perang Rusia-Ukraina. Juga, pembicaraan ini tidak bisa dianggap sebagai normalisasi hubungan AS-Rusia yang memburuk sejak agresi militer Moskow ke Ukraina diluncurkan.

“Pembicaraan ini tidak akan membahas Ukraina. Ini juga bukan suatu bentuk normalisasi interaksi (AS-Rusia),” kata Price.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Interfax


TERBARU