> >

Korea Utara Berpotensi Gelar Uji Coba Nuklir pada "Hari Kemenangan" 27 Juli Besok

Kompas dunia | 26 Juli 2022, 18:23 WIB
Peluncuran peluru kendali Hwasong-15 oleh Korea Utara pada 2017. Korea Utara menggertak sebagai satu dari segelintir negara yang memiliki senjata nuklir dan peluru kendali canggih. Pyongyang mengatakan memiliki senjata nuklir dan peluru kendali, salah satunya Hwasong-15 yang digadang mampu mencapai titik manapun di Amerika Serikat. (Sumber: AP Photo/KCNA)

SEOUL, KOMPAS.TV - Korea Utara berpotensi akan melakukan uji coba nuklir dalam peringatan berakhirnya Perang Korea. Spekulasi itu dikemukakan Menteri Persatuan Korea Selatan Kwon Young-Se pada Selasa (26/7/2022).

"Saya percaya bahwa kemungkinan seperti itu ada," kata Kwon Young-Se, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap News Agency (YNA).

Ia mengatakan Korea Utara bakal mengadakan konferensi nasional veteran perang dalam beberapa hari mendatang.

Perhatian tertuju pada Kim Jong-un yang menghilang dari publik sepanjang dua minggu terakhir, di mana Kwon menyorot kemungkinan pemimpin tertinggi Korea Utara itu akan menyampaikan pesan baru terkait kebijakan eksternal.

Korea Utara melakukan uji coba nuklir keenam dan terakhirnya pada September 2017. Baru-baru ini, negara itu telah menyelesaikan semua persiapan uji coba nuklir secara diam-diam, menurut komunitas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Riset SIPRI: Jumlah Senjata Nuklir Dunia akan Melonjak

Pada Rabu (27/2) besok, Korea Utara merayakan 69 tahun gencatan senjata, peristiwa yang secara efektif mengakhiri Perang Korea. 

Perang yang berlangsung sejak 25 Juni 1950 hingga 27 Juli 1953 itu tidak hanya melibatkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Diketahui ada China dan Uni Soviet yang berpihak kepada Pyongyang. Sementara Angkatan Darat Amerika Serikat di bawah bendera PBB, memihak Seoul.

Perang berakhir dengan gencatan senjata pada 27 Juli 1953, kendati demikian, hingga hari ini perjanjian damai belum ditandatangani kedua belah pihak.

Korea Utara menggunakan tanggal gencatan senjata itu sebagai hari libur nasional dan menyebutnya sebagai Hari Kemenangan.

Baca Juga: Tanggapi Kerjasama AS-Israel, Iran Klaim Bisa Ciptakan Bom Nuklir

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : YNA


TERBARU