Mengejutkan, Eks Diplomat China Sebut Kekalahan Rusia di Ukraina Hanya Menunggu Waktu
Krisis rusia ukraina | 16 Mei 2022, 08:29 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Mantan diplomat China memberikan pengakuan mengejutkan bahwa kekalahan Rusia di Ukraina hanya tinggal menunggu waktu.
Gao Yusheng, yang merupakan eks Duta Besar China untuk Ukraina pada 2005 dan 2007, mengungkapkan Rusia telah kehilangan kepemimpin strategis dan inisiatif.
Selain itu, ia merasa Rusia juga sudah tak mampu memutuskan kapan dan bagaimana perang akan berakhir.
Pernyataan ini diyakini bakal menjadi aib dan pukulan besar bagi pemimpin Rusia yang dengan hati-hati mencari dukungan Beijing untuk petualangan militernya di Ukraina.
Baca Juga: Politisi Rusia Sesumbar Putin Bisa Hancurkan Inggris dengan Rudal Nuklir Satan 2 dalam 200 Detik
Gao Yusheng sendiri hingga kini masih dilihat sebagai salah satu pemikir berpengaruh terhadap masalah luar negeri China.
Meski ia tak memiliki pengaruh langsung ke pemimpin China, Gao Yusheng masih dipercaya sebagai akademisi yang dihormati untuk Akademi Pengetahuan Sosial China (CASS).
“Apa yang disebut kebangkitan atau revitalisasi Rusia di bawah kepemimpinan Putin adalah salah. Hal itu tak ada,” ujar Gao Yusheng dilansir dari Express.
“Kemunduran Rusia terbukti dalam bidang ekonomi, militer, teknologi, politik dan sosialnya, serta memiliki dampak negatif yang serius pada militer Rusia dan upaya perangnya,” tambahnya.
Ia pun menambahkan kegagalan serangan cepat Rusia serta kesulitan meraih kemenangan cepat menjadi sinyal dari awal kekalahan Rusia.
Baca Juga: Umumkan Bakal Gabung NATO, PM Finlandia: Kami Tak Percaya Ada Perdamaian di Dekat Rusia
“Kekuatan ekonomi dan keuangan militer, yang tak sepadan dengan statusnya sebagai negara adidaya militer, tak dapat mendukung perang teknologi tinggi yang menghabiskan biaya ratusan juta dolar per hari,” tuturnya.
“Kekalahan yang didorong oleh kemiskinan tentara Rusia terbukti di mana-mana di medan perang. Setiap hari perang tertunda, menjadi kesulitan besar untuk Rusia,” tambahnya.
Pemerintah China sendiri menunjukkan dukungannya terhadap Rusia yang dikecam dan disanksi oleh Barat atas penyerangan ke Ukraina.
China menolak untuk mengutuk serangan yang dilakukan Rusia, meski terus meminta agar permasalahan di Ukraina diselesaikan dengan dialog.
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Express