Korban Jiwa Serangan Rudal di Kramatorsk Ukraina Bertambah Jadi 52 Orang, Termasuk Lima Anak-Anak
Krisis rusia ukraina | 9 April 2022, 06:47 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Korban jiwa akibat serangan rudal di stasiun kereta Kramatorsk, Oblast (daerah setingkat provinsi) Donetsk, Ukraina bertambah hingga setidaknya 52 orang. Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko menyampaikan korban jiwa termasuk lima anak-anak.
Puluhan orang lain juga menderita luka-luka. Rumah sakit setempat yang merawat korban luka dilaporkan kewalahan.
“Banyak orang lain masih dalam kondisi serius, tanpa lengan atau kaki,” kata Wali Kota Kramatorsk Oleksandr Goncharenko dikutip Associated Press.
Pada Jumat (8/4/2022), serangan rudal Tochka-U menghantam stasiun Kramatorsk yang dipenuhi antrean pengungsi, kebanyakan perempuan dan anak-anak. Rekaman video yang memperlihatkan mayat-mayat warga sipil tergeletak di samping barang bawaan mereka bermunculan di media sosial usai serangan ini.
Berbagai pihak mengutuk serangan ini dan menyebut Rusia kembali melakukan kejahatan perang. Tak lama sebelum serangan rudal Kramatorsk, dugaan kejahatan perang Rusia sudah dikecam komunitas internasional seiring ditemukannya jejak pembantaian sipil di Bucha, Oblast Kiev.
Baca Juga: Rusia Bantah Serang Kramatorsk, Sebut Lokasi Peluncuran Rudal justru dari Wilayah Ukraina
Rusia sendiri membuat klaim yang kemudian terbukti palsu bahwa pembantaian Bucha hanyalah “rekayasa”. Kali ini, Moskow kembali mengklaim militer Ukraina lah yang merudal Kramatorsk.
Otoritas Ukraina menyebut sekitar 4.000 warga sipil sedang berada di kompleks stasiun Kramatorsk atau sekitarnya ketika serangan rudal terjadi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja menargetkan stasiun yang dipenuhi warga sipil.
“Tanpa kekuatan atau keberanian untuk melawan kami di medan tempur, mereka (Rusia) secara keji menghancurkan populasi sipil. Ini adalah kejahatan tanpa batas. Dan jika ini tidak dihukum, maka ini tidak akan berhenti,” kata Zelensky.
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Associated Press