> >

Respons Invasi ke Ukraina, Firma Akuntansi Big Four Kompak Hengkang dari Rusia

Krisis rusia ukraina | 8 Maret 2022, 04:35 WIB
Warga Ukraian melarikan diri dari Irpin, dekat Kiev, di tengah gempuran artileri Rusia pada Senin (7/3/2022). Per Senin (7/3/2022), empat firma akuntansi terbesar di dunia menghentikan layanan di Rusia. (Sumber: Emilio Morenatti/Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Empat firma akuntansi terbesar di dunia atau kerap disebut “Big Four” resmi menghentikan operasi di Rusia menyusul invasi ke Ukraina. Pada Senin (7/3/2022), Deloitte menjadi firma Big Four terakhir yang mengumumkan hengkang dari Rusia.

Deloitte bergabung dengan tiga firma lain yang merilis pernyataan lebih dulu, yakni Ernst & Young, PricewaterhouseCoopers (PwC), dan KPMG.

Deloitte juga menyatakan, mereka menghentikan operasi di negara sekutu Rusia, Belarusia. Perusahaan ini menyebut mereka akan membedakan firma-firma anggotanya di seluruh dunia dengan firma yang berbasis di Rusia atau Belarusia.

“Kami tahu ini keputusan yang tepat,” kata CEO Deloitte Global Punit Renjen dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Perundingan Putaran Ketiga Delegasi Rusia dan Ukraina Dimulai di Brest, Dunia Menanti Kesepakatan

Di lain sisi, Deloitte juga menyesalkan dampak kebijakan ini kepada 3.000 karyawannya di Rusia dan Belarusia. 

Sebelumnya, PwC dan KPMG telah mengumumkan hengkang dari Rusia sejak Minggu (6/3). Sedangkan Ernst & Young mengumumkannya pada Senin (7/3) sebelum Deloitte.

Kebijakan firma akuntansi Big Four ini mengikuti langkah berbagai perusahaan lain yang berhenti beroperasi di Rusia menyusul invasi ke Ukraina.

Pada Minggu (6/3), TikTok mengumumkan pengguna dari Rusia tidak dibolehkan mengunggah video ke platformnya. Mereka merujuk peraturan baru Kremlin soal “berita palsu” tentang invasi sebagai alasan.

Perusahaan hiburan asal AS, Netflix juga menghentikan operasi di Rusia pada hari yang sama.

Baca Juga: Perdagangan Rusia-China Naik Hampir 40 Persen Selama 2 Bulan, Capai Rp 380 Triliun


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU