> >

Intel Pentagon Sebarkan Berita Presiden Putin Menderita Penyakit Mematikan, Perang Urat Syaraf?

Krisis rusia ukraina | 7 Maret 2022, 14:24 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin dicurigai tengah mengidap penyakit mematikan yang terlihat dari raut wajahnya, yang diyakini tengah menahan sakit. (Sumber: Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV- Presiden Rusia Vladimir Putin dicurigai tengah menderita penyakit mematikan berdasarkan raut wajahnya yang terlihat lebih pucat.

Kemungkinan Putin tengah sakit tersebut berdasarkan laporan intelijen dari Pentagon dan di Ukraina.

Dipercaya wajahnya yang semakin membengkak merupakan tanda-tanda penggunaan obat Kemoterapi atau steroid, sehingga ia ditakutkan tengah menderita kanker.

Dikutip dari Daily Star, sebuah sumber dari Pentagon mengungkapkan wajah Putin yang konstan tak tersenyum mengindikasikan ia tengah menahan sakit.

Baca Juga: Istri Zelensky Minta Kebrutalan Rusia di Ukraina Diungkap: Berapa Anak Lagi yang Harus Mati?

Menurut sumber itu, hal tersebut akan membuat Putin menjadi lebih agresif, atau ia mungkin menyerang Ukraina karena tahu tengah sekarat.

Jika begitu, diyakini penyerangan tersebut adalah bentuk dari keinginannya meninggalkan warisan.

Sumber yang merupakan mantan pejabat militer Amerika Serikat (AS) yang kini bekerja di Pentagon itu mengungkapkan menurut analis yang memperlajari Putin, sangat percaya ia sedang sakit keras.

“Di masa lalu kita melihat ia tersenyum, namun pada 2022 ada beberapa foto yang memperlihatkan ia tak bahagia,” ujar sumber itu.

“Ia terlihat kesakitan, dan orang-orang kami percaya wajahnya yang terlihat marah merupakan hasil darinya menahan sakit,” tambahnya.

Putin sendiri sebelumnya diyakini khawatir akan Covid-19, karena selalu memilih menjaga jarak dengan staf-nya.

Dugaan mengenai kondisi kesehatan Putin itu muncul, setelah mantan Menteri Luar Negeri Inggris, Lord David Owen, yang juga seorang dokter meyakini Putin menggunakan obat stimulasi otot.

“Lihat wajahnya. Lihat bagaimana ia berubah. Ia kini memiliki wajah yang oval,” ujarnya.

“Banyak orang mengatakan, oh itu operasi plastik atau suntik Botox. Saya tak percaya,” tambahnya.

Dokter Lord Owen menjelaskan bagaimana steroid bisa mengubah bentuk dan wajah orang.

Baca Juga: Ukraina Ternyata Sudah Miliki Rencana Jika Zelensky Terbunuh karena Serangan Rusia

“Ia bisa jadi menggunakan steroid anabolik sebagai seroang binaraga. Ia juga begitu bangga dengan ototnya dan kerap tak memakai baju dari pinggang ke atas, atau ia menggunakan kortikosteroid,” tuturnya.

“Jika memakai obat ini akan membuat wajah Anda menjadi seperti itu. Imunitas Anda akan berkurang, dan membuat Anda semakin rapuh jika terkena Covid-19,” tambahnya.

Beberapa ahli lainnya menilai isolasi yang dilakukan Putin saat pandemi Covid-19 telah berefek pada kondisi mentalnya.

Kondisi itu yang kemudian diyakini mendorong Putin memutuskan menyerang Ukraina dan mengirim ribuan pasukan ke perbatasan.

Namun kabar itu hanya berasal dari intelijen Pentagon yang kontra terhadap kebijakan Presiden Putin menyerang Ukraina. Sehingga kabar itu belum bisa diyakini kebenarannya. Tidak tertutup kemungkinan hal itu merupakan perang urat syaraf yang biasa dilakukan para intel di medan perang. 

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Daily Star


TERBARU