Prancis Umumkan Pembangunan Enam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Baru, Gapai Emisi Nol
Kompas dunia | 11 Februari 2022, 04:05 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Prancis mengumumkan akan membangun setidaknya enam reaktor nuklir baru dalam beberapa dekade mendatang, kata Presiden Emmanuel Macron hari Kamis, (10/2/2022). Pembangunan ini menempatkan tenaga nuklir di jantung upaya Prancis untuk mencapai netralitas karbon dan emisi nol pada tahun 2050, seperti dilansir France24.
Macron mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir PLTN baru mereka akan dibangun dan dioperasikan oleh penyedia energi yang dikendalikan negara EDF, dan puluhan miliar euro pembiayaan publik akan dimobilisasi untuk membiayai proyek dan menjaga keuangan EDF.
Macron juga mengumumkan akan memperpanjang usia pakai pembangkit nuklir yang lebih tua menjadi 50 tahun dari 40 tahun saat ini selama aman digunakan, seraya juga menjanjikan untuk mempercepat pengembangan tenaga surya dan tenaga angin lepas pantai sebagai sumber energi listrik di Prancis.
"Kami beruntung di Prancis dapat mengandalkan industri nuklir yang kuat, kaya akan pengetahuan dan dengan ratusan ribu pekerjaan," kata Macron, memperkenalkan strategi nuklir barunya di kota industri timur Belfort.
Pengumuman itu datang pada saat yang sulit bagi EDF yang bergulat dengan masalah korosi, yang memaksa beberapa reaktor nuklir lama tidak beroperasi untuk waktu yang lama.
Baca Juga: Jerman Resmi Tutup Tiga Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir, Tiga PLTN Tersisa akan Ditutup Akhir 2022
Selain itu, EDF juga harus membujuk pemodal asing bahwa mereka dapat menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran.
Cetak biru nuklir Macron memperkuat komitmennya terhadap tenaga nuklir, andalan kekuatan industri Prancis pascaperang, namun masa depan nuklir negara itu menjadi tidak pasti, karena di awal mandatnya sebagai pemimpin Prancis Macron berjanji mengurangi porsi tenaga nuklir dalam bauran energi negara itu.
Pemikiran Macron dibentuk oleh tujuan ambisius Uni Eropa untuk mencapai netralitas karbon dalam tiga dekade ke depan, yang menempatkan fokus baru pada bentuk energi yang memancarkan lebih sedikit, atau nol, gas rumah kaca daripada bahan bakar fosil, termasuk nuklir.
Reaktor EPR generasi baru pertama akan bekerja pada tahun 2035, kata Macron. Studi untuk delapan reaktor tambahan akan diluncurkan, di luar enam PLTN baru, tambahnya.
Macron mengatakan negara akan memikul tanggung jawabnya dalam mengamankan keuangan EDF dan kapasitas pembiayaan jangka pendek dan menengahnya.
"Kami tidak akan mengecewakan EDF," kata Macron.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : France24