Muncul Omicron dan Gelombang Keempat Covid-19, Jerman Lockdown Warga yang Belum Vaksin
Kompas dunia | 3 Desember 2021, 11:04 WIBBERLIN, KOMPAS.TV - Pemerintah Jerman telah sepakat memberlakukan lockdown pada warganya yang belum divaksin Covid-19.
Hal itu dilakukan karena kemunculan varian Covid-19 Omicron dan gelombang keempat dari virus corona tersebut.
Kanselir Jerman, Angela Markel menggambarkan langkah-langkah luas ini sebagai tindakan solidaritas nasional.
Hanya mereka yang sudah divaksinasi atau baru saja sembuh dari Covid-19 yang diizinkan ke restoran, bioskop, fasilitas rekreasi dan banyak toko.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Omicron Sudah Muncul di AS, Joe Biden Ungkap Rencana Baru untuk Melawan
Merkel menegaskan vaksinasi Covid-19 akan menjadi kewajiban pada Februari.
“Gelombang keempat harus dihancurkan dan saat ini belum tercapai,” kata Merkel dikutip dari BBC.
“Mengingat situasinya, saya pikir sangat tepat untuk memberlakukan vaksinasi wajib,” ujarnya.
Penerus Merkel, Olaf Scholz, yang akan diresmikan sebagai Kanselir Jerman, Rabu (8/11/2021), mengatakan mendukung rencana itu.
Gelombang Covid-19 keempat di Jerman menjadi yang terparah saat ini, dengan catatan 388 kematian pada 24 jam terakhir.
Selain itu, juga adanya ketakutan penyerangan varian Covid-19 omicron, yang diperingatkan oleh Otoritas Kesehatan Uni Eropa (UE), akan menjadi penyebab lebih dari setengah kasus Covid-19 pada beberapa bulan ke depan.
Wali Kota Berlin, Michael Mueller mengatakan kebanyakan kasus Covid-19 saat ini berasal dari orang yang belum divaksin.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Omicron Sudah Muncul di AS, Joe Biden Ungkap Rencana Baru untuk Melawan
Sejumlah negara bagian Jerman menegaskan telah mengoperasikan kebijakan 2G, yang akan diberlakukan ke seluruh negara.
Kebijakan 2G adalah genesen (sembuh dalam enam bulan) dan geimpft (vaksinasi).
Vaksinasi saat ini tengah ditingkatkan di Jerman, dengan hampir sejuta orang melakukannya pada Rabu (1/12/2021), menguingat baru 68,7 persen populasi Jerman yang sudah divaksinasi.
Angka tersebut termasuk rendah untuk ukuran Eropa Barat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : BBC