16,2 Juta Orang di Yaman Terancam Kelaparan akibat Perang Berkepanjangan
Kompas dunia | 19 Oktober 2021, 03:05 WIBBaca Juga: Lebih dari 130 Pemberontak Houthi di Yaman Tewas oleh Serangan Udara Koalisi Pimpinan Arab Saudi
Sementara itu, Associated Press pada Minggu (17/10/2021), menyebutkan kelompok pemberontak Houthi masih memblokade sebuah distrik di Provinsi Marib, yang terletak di bagian tengah Yaman.
Blokade tersebut mengakibatkan penyaluran bantuan kemanusiaan dan pergerakan 37.000 orang di distrik tersebut terhenti.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran telah mencapai distrik Abdiya, sebelah selatan Kota Marib dalam beberapa pekan. Hal itu memaksa pasukan pemerintah yang diakui secara internasional, mundur.
Gubernur Marib Sheikh Sultan al-Aradah mengatakan kelompok Houthi “melakukan genosida” di Abdiya dengan mencegah masuknya makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya.
Serangan ke Abdiya merupakan bagian dari upaya kelompok pemberontak untuk merebut Marib yang dikuasai pasukan pemerintah.
Perang sipil di Yaman meletus pada 2014, saat kelompok Houthi merebut ibu kota Sana’a dan memaksa Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi dan anggota pemerintahannya kabur ke wilayah selatan lalu ke Arab Saudi.
Pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi masuk ke dalam konflik di tahun berikutnya untuk mengembalikan pemerintahan Hadi.
Perang semakin memburuk dan menemui kebuntuan hingga menimbulkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca Juga: Serangan Bom Terhadap Konvoi Gubernur Aden dan Menteri Pertanian Yaman Tewaskan 6 Orang
Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press