> >

Dituduh Jual Rahasia Kapal Selam Nuklir AS ke Negara Lain, Pasangan Suami Istri Ditangkap

Kompas dunia | 11 Oktober 2021, 10:29 WIB
Kapal selam nuklir AS kelas Virginia. (Sumber: AP)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pasangan suami istri ditangkap setelah dituduh berusaha menjual rahasia kapal selam nuklir Amerika Serikat (AS) ke negara lain.

Adalah insinyutr nuklir dari Angkatan Laut AS, Jonathan Toebbe dan istrinya dituduh berusaha menjual informasi mengenai sistem propulsi nuklir kapal selam kelas Virginia.

Teknologi tersebut menjadi inti kesepakatan baru-baru ini yang dicapai AS dan Inggris serta Australia.

Rusia dan China telah lama mencoba mencari rincian mengenai propulsi kapal selam AS.

Baca Juga: Taliban Sebut AS Setuju Berikan Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan, tapi...

Namun dikutip dari New York Times, dokumen pengadilan mengungkapkan beberapa ahli berpikir tawaran untuk membeli teknologi itu berasal dari negara sahabat, bukan musuh.

Saat ini belum ada tuduhan dari FBI atau Departemen Kehakiman bahwa negara asing memperoleh informasi rahasia.

Tetapi Toebbe memiliki izin tingkat tinggi di bidang teknik nuklir, dan catatan dinasnya menunjukkan bahwa ia seorang anggota cadangan AL.

Ia juga bekerja selama 15 bulan dari kantor kepala operasi angkatan laut.

Pada Affidavit dari FBI, Toebbe digambarkan menggunakan metode enkripsi yang agak canggih tetapi ceroboh saat berkomunikasi dengan siapa yang mereka pikir perwakilan dari pihak asing, tetapi ternyata agen FBI.

Ia bersikeras menggunakan mata uang crypto dengan hati-hati dan mengenkripsi pesan.

Tetapi kemudian terbujuk untuk menyimpan informasi, biasanya pada kartu digital kecil, di situs di mana mereka dapat dengan mudah diamati.

Baca Juga: Bocah Tiga Tahun Hilang 4 Hari saat Kejar Anjing Peliharaan, Ditemukan Selamat di Dalam Hutan

Toebbe bekerja untuk militer sebagai masyarakat sipil sejak 2017.

Ia ditugaskan di AL dan kemudian naik pangkat ke letnan, sebelum kemudian pindah ke cadangan AL, yang ia tinggalkan pada Desember 2020.

Pada bulan itulah, FBI mulai menghubunginya.

Menurut dokumen pengadilan, ia bekerja di propulsi nuklir AL sejak 2012, termasuk teknologi untuk mengurangi kebisingan dan getaran kapal selam, faktor yang bisa memberitahukan lokasi mereka kepada musuh.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : New York Times


TERBARU