Yoshihide Suga akan Mundur sebagai Perdana Menteri Jepang Bulan Ini, Dukungan Untuknya Terus Menurun
Kompas dunia | 3 September 2021, 11:58 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dikabarkan akan mundur dari jabatannya pada bulan ini ini.
Kepastian itu didapat, Jumat (3/9/2021), setelah Suga tak akan mengikuti pemilihan pemimpin Partai Liberal Demokratik (LDP) yang akan diadakan bulan ini.
Semakin menurunnya dukungan tampak menjadi salah satu alasan Suga tak mau berusaha memperpanjang masa jabatannya.
Dukungan Suga, yang menggantikjan Shinzo Abe yang mengunudrkan diri karena alasan kesehatan September lalu, terus menurun dan saat ini berada di bawah 30 persen.
Baca Juga: Masjid di Kanada Dapat Surat Ancaman dari Ku Klux Klan, Disuruh Tutup
Wabah Covid-19 yang cukup dahsyat menyerang Jepang tahun ini diyakini menjadi alasan berkurangnya dukungan terhadap Suga.
“Pada pertemuan eksekutif hari ini, Presiden (partai) Suga mengatakan ia ingin fokus atas usahanya terkait tindakan anti-virus Corona dan tak akan melanjjutkan pemilihan pemimpin,” ujar Sekretaris Jenderal LDP, Toshihiro Nakai dikutip dari Al-Jazeera.
“Sejujurnya, saya terkejut. Ini sangat disayangkan. Ia telah melakukan yang terbaik, tetapi setelah pemikiran lebih lanjut, ia membuat keputusan ini,” sambungnya.
Pengumuman ini datang setelah Suga menerima bahwa ratingnya saat ini berada dalam titik paling rendah.
Hal ini terkait dengan bagaimana pemerintahannya menangani respons dari pandemi Covid-19.
Selain itu, Suga juga banjir kritikan setelah memutuskan tetap melangsungkan Olimpiade Tokyo di tengah wabah Covid-19 yang tak juga menurun.
Baca Juga: Investigasi Kasus Jatuhnya Pesawat MH17 Berlanjut, Rusia Dimintai Keterangan
Keputusan ini juga tak diramalkan sebelumnya, karena Suga tak pernah memberikan petunjung mengenai rencananya untuk menanggalkan jabatan setelah hanya satu tahun berkuasa.
Ketika Suga menjadi Perdana Menteri tahun lalu, para analis berharap ia bisa membantu Jepang menghadapi tantangan berat yang ada di depannya.
Pengetahuannya mengenai kompleksitas birokrasi Jepang dan pembuat kesepakatan politik yang terampil sebagai tangan kanan Abe dianggap sebagai kekuatannya.
Namun, ketika pandemi di Jepang kian memburuk, publik mengecam Suga karena ia juga menentang oposisi mayoritas untuk membatalkan penyelenggaraan Olimpiade, yang sudah tertunda satu tahun.
Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada
Sumber : Al-Jazeera