Investigasi Kasus Jatuhnya Pesawat MH17 Berlanjut, Rusia Dimintai Keterangan
Kompas dunia | 3 September 2021, 10:17 WIBDEN HAAG, KOMPAS.TV - Tim internasional melanjutkan penyelidikan atas jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina tujuh tahun lalu.
Pada Kamis (2/9/2021), mereka meminta keterangan dari warga Rusia di kota Kursk tentang dugaan adanya rudal yang ditembakkan ke pesawat tersebut. Insiden itu menewaskan 298 orang.
Salah satu saksi dalam penyelidikan ini adalah seorang warga Australia yang merupakan orang tua dari Victor Oreshkin, korban tewas dalam insiden tersebut.
Ibunya, Vera Oreshkin, menyebut putranya sebagai “hadiah dari Tuhan”.
“Tragedi ini telah membuat lubang di hati saya dan tidak akan pernah terisi. Tidak akan pernah,” katanya dalam video, seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Potret Bangkai Pesawat Boeing MH17 yang Diduga Ditembak Rudal Buk Rusia
Sebelumnya dalam persidangan pada Senin (30/8/2021) lalu, tiga warga Rusia dan seorang warga Ukraina didakwa dengan pembunuhan ganda, atas dugaan peran mereka dalam menembak jatuh pesawat tersebut pada pada 17 Juli 2014.
Ketika itu, pesawat Boeing 777 tersebut tengah terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur.
Pesawat itu diledakkan di atas wilayah Ukraina bagian timur yang dilanda konflik, tempat pasukan pemerintah memerangi pemberontak pro-kemerdekaan.
Penyelidik mengatakan rudal Buk dan peluncurnya, yang dikenal sebagai Telar, diangkut dengan truk ke Ukraina dari Brigade Rudal Anti Pesawat ke-53 Rusia, yang berbasis di Kursk.
Rusia dengan tegas membantah terlibat dalam jatuhnya pesawat itu.
Baca Juga: Pencarian Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dihentikan
Informasi yang sekarang dicari bukan untuk memperkuat kasus terhadap empat tersangka yang diadili, tetapi untuk penyelidikan siapa yang memerintahkan pengiriman rudal ke Ukraina.
Berbicara dalam bahasa Rusia, Oreshkin mengatakan, ”Kebenaran harus ditegakkan dan diketahui semua orang.”
Suaminya, Serge, memegang foto berbingkai putra mereka dan menambahkan, ”Kami ingin melihat seseorang bertanggung jawab atas apa yang terjadi.”
Dalam sebuah surat terbuka kepada warga Kursk, para penyelidik mengatakan, “Penyelidikan kami sudah pada tahap yang sangat lanjut, tetapi belum selesai. Kami ingin mendengar dari semua orang, juga dari tentara Rusia, tentang apa yang sebenarnya terjadi.”
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Associated Press