> >

Padamkan Aksi Protes, Belarusia Tangkapi Para Jurnalis dan Aktivis HAM dan Geledah Rumah Mereka

Kompas dunia | 17 Februari 2021, 06:10 WIB
Polisi menyita sejumlah dokumen dan komputer dari kantor Asosiasi Jurnalis Belarusia di Minsk, Belarusia, Selasa (16/2). (Sumber: AP Photo)

Belarusia diguncang aksi protes sejak hasil resmi pilpres 9 Agustus silam memberikan Lukashenko masa jabatan ke-6 dengan telak. Kandidat rival utamanya, Sviatlana Tsikhanouskaya, dan para pendukungnya menolak hasil pilpres karena dicurangi. Sejumlah petugas pemungutan suara juga menyebutkan adanya manipulasi pemungutan suara.  

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto diambil pada 12 Februari 2021. (Sumber: Maxim Guchek / BelTA Pool Photo via AP)

Pihak berwenang merespon aksi protes – yang aksi terbesarnya menyedot massa sekitar 200.000 orang – dengan melakukan tindakan keras besar-besaran. Menurut para pembela HAM, lebih dari 30.000 orang telah ditahan sejak aksi protes berlangsung, dan ribuan di antaranya dipukuli dengan brutal.

Amerika Serikat dan Uni Eropa menanggapi pilres dan tindakan keras Belarusia dengan memberikan sanksi terhadap para pejabat Belarusia.

Komite Investigasi, badan penyelidik negara, mengatakan pada Selasa bahwa aksi penggeledahan merupakan bagian untuk mengungkap pendanaan aksi protes.

Tsikhanouskaya mengecam aksi penggerebekan dan penahanan para jurnalis dan aktivis HAM. “Rezim Lukashenko tengah meluapkan penindasan melawan mereka yang memperjuangkan HAM,” katanya.

Federasi Jurnalis Eropa (EFJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) mendesak otoritas Belarusia untuk menghentikan persekusi terhadap para jurnalis.

“Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan penindasan keterlaluan ini dan mendesak pemerintahan Lukashenko untuk menghentikan pelecehan terhadap kolega-kolega kami,” demikian bunyi pernyataan Presiden IFJ Younes Mjahed.

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU