> >

Mesir, Jerman, Prancis, Dan Yordania Bertemu Untuk Hidupkan Kembali Perundingan Timur Tengah

Kompas dunia | 12 Januari 2021, 06:35 WIB
Menlu Negeri Jerman Heiko Maas, tengah, tersenyum kepada wartawan saat ia bertemu dengan Menlu Yordania Ayman Safadi, kiri, Menlu Mesir Sameh Shoukry, tengah, dan Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian, kanan, di Istana Tahrir, Kairo, Mesir, Senin, 11 Januari 2021. (Sumber: AP/Nariman El-Mofty)

Pemimpin Mesir itu mengatakan upaya keempat negara itu bertujuan untuk memecahkan kebuntuan dalam proses perdamaian Timur Tengah, "dengan mempertimbangkan perubahan politik di panggung regional dan internasional."

Assisi mengacu pada pemilihan Joe Biden dan pembentukan hubungan dengan Israel oleh empat negara Arab - Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan Maroko.

Dalam konferensi pers usai pertemuan, Menlu Perancis Le Drian mendesak Israel dan Palestina untuk memulai dan mengumumkan komitmen mereka menyelesaikan konflik dan menahan diri untuk tidak mengambil tindakan sepihak.

“Pagi ini kami melanjutkan upaya kami untuk menetapkan komitmen ini sesuai dengan 'pendekatan langkah kecil' agar dapat menciptakan kembali iklim kepercayaan yang diperlukan di antara para pihak," katanya.

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mencuit di akun Twitternya, mengungkap empat menteri yang bertemu itu membahas "langkah-langkah pembangunan kepercayaan yang nyata" yang akan dikirim ke Israel dan Palestina.

Baca Juga: Dinobatkan Sebagai Perempuan Tercantik di Dunia, Yael Shelbia Sedang Jalani Wajib Militer di Israel

"Kami tetap yakin bahwa solusi dua negara adalah dasar terbaik untuk perdamaian di Timur Tengah. Kami akan terus bekerja untuk menegakkan kemungkinan ini - sampai Israel dan Palestina akan kembali ke negosiasi langsung (diantara mereka)," tweetnya.

Tidak ada komentar langsung dari Israel atau Palestina.

Pada bulan September, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyerukan konferensi internasional di awal 2021 untuk meluncurkan "proses perdamaian sejati," berdasarkan resolusi PBB dan perjanjian masa lalu dengan Israel.

Palestina tidak lagi melihat AS sebagai perantara yang jujur.

Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Kian Mengancam, Palestina Minta Perlindungan PBB

Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Malki mengatakan bulan lalu bahwa Otoritas Palestina siap untuk bekerja sama dengan pemerintahan Biden yang akan datang, dan mendesak Israel untuk kembali ke pembicaraan berdasarkan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.

Selama lebih dari tiga dekade, Palestina memperjuangkan kemerdekaan di Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem timur, wilayah yang direbut Israel dalam perang 1967.

Israel menarik diri dari Gaza pada 2005 tetapi memberlakukan blokade yang melumpuhkan ketika kelompok militan Palestina Hamas merebut kekuasaan dari pasukan Abbas pada 2007.

Penulis : Edwin-Shri-Bimo

Sumber : Kompas TV


TERBARU