Duta Besar Amerika Serikat untuk China Terry Branstad Mundur, Apa Alasannya?
Kompas dunia | 14 September 2020, 16:47 WIBBEIJING. KOMPAS.TV - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk China, Terry Branstad memutuskan mundur dari jabatannya.
Sebelumnya, Brandstad menjadi perwakilan AS untuk China selama lebih dari tiga tahun.
Meski tak dijelaskan, CNN mengungkapkan tensi tinggi antara AS dan China beberapa bulan terakhir diyakini sebagai alasannya.
Baca Juga: Yoshihide Suga Terpilih Sebagai Perdana Menteri Jepang
Pemerintah China mengungkapkan pada Jumat (11/9/2020), akan melakukan pembatasan pada diplomat maupun personil AS yang berada di dalam China.
Hal itu merupakan balasan dari tindakan yang sama dilakukan pihak AS kepada para diplomat China di negara Adidaya itu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengucapkan terima kasih kepada Branstad atas jasanya terhadap pemerintah AS.
Baca Juga: Pegulat Iran Dieksekusi Seusai Dinyatakan Bersalah karena Menusuk Seorang Penjaga Keamanan
“Presiden (Donald Trump) memilih duta besar Branstad karena pengalaman panjangnya berhubungan dengan China, yang membuatnya menjadi orang terbaik untuk mewakiliki pemerintahan dan membela kepentingan dan prinsip Amerika di hubungan yang penting ini,” ujar Pompoi di akun Twitter-nya.
Pompeo juga tidak menjelaskan alasan Branstad mundur dari posisinya. Dia juga tak mengungkapkan siapa yang bakal menjadi penggantinya.
Trump memilih Brandstad menjadi Duta Besar AS untuk China, karena yang bersangkutan memiliki hubungan baik dengan Presiden China, Xi Jinping.
Branstad sudah mengenal Xi Jinping sejak 1985, ketika keduanya terlibat dalam pertukaran Pemerintah AS dan China.
Baca Juga: Palestina Merasa Dibohongi Bahrain yang Menjalin Normalisasi Hubungan dengan Israel
Keduanya diyakini menjalin hubungan yang akrab. Apalagi pada 2012, keduanya kembali melakukan pertemuan.
Saat terpilih sebagai duta besar AS untuk China pada 2017, pihak China menyambut baik kedatangan Branstad.
Kala itu Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mengatakan Branstad sebagai “teman lama China”.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV