Suporter Gunakan Laser, Inggris Terancam Hukuman dari UEFA
Serba serbi | 8 Juli 2021, 18:31 WIBLONDON, KOMPAS.TV - UEFA telah mendakwa Inggris dengan tiga tuduhan disiplin salah satunya pengggunaan sinar laser di dalam Stadion Wembley.
Sinar laser tersebut terlihat digunakan untuk menyorot Kasper Schmeichel sesaat sebelum Harry Kane melakukan eksekusi tendangan penalti di extra time.
Selain sinar laser, UEFA juga akan menyelidiki cemoohan pendukung The Three Lions saat lagu kebangsaan Denmark dan perilaku menyalakan kembang api di stadion.
Dilansir dari Daily Mail, ketiga tuduhan tersebut nantinya akan diselidiki oleh Badan Kontrol, Etika dan Disiplin UEFA.
Kasus cemoohan terhadap lagu kebangsaan lawan menjadi yang pertama kalinya terjadi di gelaran Piala Eropa.
Baca Juga: Hasil Semifinal Euro 2020: Gol Harry Kane di Extra Time Bawa Inggris Melaju ke Final Euro 2020!
Inggris terancam hukuman denda dengan nilai 8.000 Euro serta akan mendapatkan peringatan keras.
Terkait insiden sorotan laser kepada Schmeichel, hal ini memang sering terjadi di setiap pertandingan olahraga.
Namun belakangan, hal tersebut sudah jarang sekali terlihat karena ada larangan dalam penggunaannya.
Bahkan dalam undang-undang di Inggris, penggunaan laser yang membahayakan kendaraan bisa dijerat dengan pasal penyerangan.
Maka dari itu, kepolisian juga didesak untuk ikut mencari siapa orang yang menembakkan laser ke arah Schmeichel.
Baca Juga: Euro 2020: Kalah dari Inggris, Pelatih Denmark Sesalkan Kinerja Wasit
Sebelumnya pada tahun 2010, seorang pria di Amerika pernah mendekam di penjara gara-gara menyorotkan laser ke seorang sheriff yang membuatnya didakwa dengan penyerangan tingkat dua.
Di Inggris sendiri, FA pernah melakukan penyelidik terkait serangan laser di sepak bola.
Salah satu penyelidikan yang pernah dilakukan terjadi pada tahun 2015 saat Wayne Rooney menjadi korban.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV