> >

Jokowi Sentil Perbankan, Minta Kredit UMKM Dipermudah dan Jangan Fokus soal Agunan

Perbankan | 8 Desember 2023, 00:01 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan untuk mempermudah pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat terus dipermudah. Hal ini disampaikan Presiden saat membuka UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, Kamis (07/12/2023), di Jakarta Hall Convention Center, Jakarta. (Sumber: Setkab.go.id)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta perbankan untuk mempermudah pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat terus dipermudah.

Hal ini disampaikan Presiden saat membuka UMKM Expo(rt) Brilianpreneur, Kamis (07/12/2023), di Jakarta Hall Convention Center, Jakarta.

“Yang selalu saya dorong yang berkaitan dengan pembiayaan. Pembiayaan UMKM ini harus dipermudah, karena kalau kita lihat penyaluran kredit perbankan ke UMKM ini baru 21 persen dari total kredit yang ada. Dan yang paling gede memang di BRI,” kata Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Presiden. 

Jokowi mengatakan, penyaluran kredit bagi UMKM di Indonesia masih lebih kecil jika dibandingkan negara lain, seperti Tiongkok yang mencapai 65 persen, Jepang 65 persen, dan India 50 persen.

Oleh karena itu, Presiden pun meminta jajaran terkait dapat memperbaiki peraturan untuk mendukung kemudahan tersebut.

Baca Juga: Jokowi Naikkan Tukin PNS di Kementerian Investasi/BKPM Pimpinan Bahlil

“Menteri BUMN, mungkin juga nanti dengan BI dan OJK, ini regulasinya yang harus diperbaiki. Karena tidak semua UMKM kita itu memiliki aset agunan, memiliki kolateral, sehingga prospek itu juga harus dilihat," ujar Jokowi. 

"Jangan hanya melihat agunannya mana, agunannya mana, dilihat juga dong prospeknya. Enggak punya agunan tapi prospeknya bagus mestinya juga bisa diberikan kredit,” tambahnya. 

Jokowi kemudian menyampaikan apresiasi kepada para pelaku dan mitra UMKM yang telah menjadi penopang ekonomi nasional, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Baca Juga: Jokowi Ungkap Banyak Investasi Gagal karena Masalah Pembebasan Lahan

“Kita tahu PDB ekonomi kita 61 persen didukung oleh UMKM, usaha-usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah. Dan 97 persen yang berkaitan dengan tenaga kerja, itu juga penyerapannya oleh usaha-usaha UMKM. Ini yang penting,” tuturnya. 

Presiden juga menekankan pentingnya UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital, sehingga dapat menguasai baik pasar lokal maupun pasar ekspor dan pasar global.

“Kalau kita lihat memang masih belum besar ekspor produk UMKM baru 15,7 persen, 15,7 persen UMKM kita yang masuk ke pasar ekspor, masih di bawah Singapura itu 41 persen, Thailand itu 29 persen, ini yang menjadi pekerjaan besar kita.,” ucap mantan Wali Kota Solo ini. 

Baca Juga: Jangan Dicoba! Bercanda Ada Bom di Pesawat dan Bandara Bisa Dipenjara | SINAU

Presiden juga meminta agar UMKM dapat selalu mengikuti selera permintaan pasar dan menyesuaikan dengan tren yang ada.

“Dilihat demand-nya, melihat juga tren pasar, melihat selera pasar itu seperti apa. Urusan warna, urusan desain, urusan packaging, selalu harus diperbaiki. Setiap tahun harus selalu diperbaiki agar produk-produk kita tetap up to date dan mampu memenuhi selera pasar yang ada,” tuturnya. 

Penulis : Dina Karina Editor : Deni-Muliya

Sumber :


TERBARU