Siap-Siap, 500 Ribu Ton Beras Impor Bakal Masuk Bertahap hingga Februari Nanti
Ekonomi dan bisnis | 14 Januari 2023, 06:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Sebanyak 500 ribu ton beras impor akan tiba di Indonesia secara bertahap dengan target hingga Februari 2023 mendatang.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjelaskan, 200 ribu ton beras impor sebenarnya ditargetkan masuk sebelum Januari 2023, tetapi hanya 62.000 yang masuk. Hal itu karena terkendala factor cuaca, vessel, dan akhir tahun.
"Setiap hari saya cek, dalam 1-2 minggu akan genap 200.000 ton secara paralel, sedangkan yang 300.000 akan datang segera," ujarnya dalam konferensi pers usai memantau Gudang Bulog Kanwil DKI-Banten, di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (13/1/2023), dikutip dari Antara.
Adapun saat ini Perum Bulog telah melakukan impor sebanyak 120.000 ton. Impor beras dari Vietnam, Myanmar, Thailand, dan Pakistan ini dilakukan hanya sampai Februari, sebab akan ada panen raya pada akhir Februari.
"Setelah itu kita semua panen raya, tidak ada alternatif untuk impor lagi, kita akan setop. Jadi 500.000 hanya bridging sampai panen raya, panen raya nanti kalau menurut BPS akan ada Februari akhir," jelasnya.
Baca Juga: Mendag Tutup Impor Beras Akhir Januari 2023: Nantinya Bulog Beli dari Petani dengan Harga Terbaik
Meski melakukan impor hingga Februari 2023, Arief menegaskan pemerintah tidak pro impor. "Nomor satu pemenuhan kebutuhan itu harus dalam negeri, itu nomor satu," ujarnya.
BPS memproyeksikan panen raya bakal terjadi pada April-Maret. Hal ini turut menjadi perhatian Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) ke depannya impor beras tak lagi diperbolehkan.
"Pak Zulhas, Mendag, sudah bilang setop, nggak ada. Tapi hari ini harus ada sampai jelang panen raya besok dan ini tugasnya Bulog dikawal satgas pangan," lanjut Arief.
Sementara menanti beras impor tiba di Tanah Air, ia menjelaskan stok beras Bulog dilepas untuk stabilisasi hilir atau tingkat pedagang.
Baca Juga: Mendag Zulhas Cerita Alasan Jokowi Akhirnya Putuskan Impor Beras
"Kalau ini enggak dilepas, nanti Bulog tahun depan akan punya stok yang tahun ini nih. Sebelum panen raya kita mau clearance selesai. Kemudian saat panen raya Bulog waktunya serap. Nanti stabilisasinya geser, bukan stabilisasi di hilir, tapi di tingkat petani," katanya.
Strategi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi anjloknya harga beras, sehingga Bulog perlu menyerap hasil panen petani.
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV, Antara