> >

APBN Surplus 6 Bulan Berturut-Turut, Sri Mulyani: Luar Biasa Positif

Ekonomi dan bisnis | 28 Juli 2022, 12:57 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati dalam Talkshow Neraca Komoditas secara daring, Senin (30/5/2022). (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kemenkeu RI )

Pemerintah juga akan menjaga belanja negara  sesuai dengan target dan prioritas nasional untuk menjaga pemulihan ekonomi, kesejahteraan masyakrat, dan daya beli masyarakat.

"Lingkungan global akan makin bergejolak dan semakin tidak pasti. Kemungkinan terjadinya resesi dan kenaikan suku bunga semuanya berikan ancaman, termasuk krisis energi dan pangan. Ini semua harus kami antisipasi," terangnya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan pendapatan negara pada akhir Juni 2022 terdiri dari penerimaan perpajakan senilai Rp 1.035,9 triliun atau tumbuh 52,3 persen (yoy).

Lalu penerimaan perpajakan itu terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 868,3 triliun atau tumbuh 55,7 persen (yoy), serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp 167,6 triliun dengan pertumbuhan 37,2 persen (yoy).

Baca Juga: Ini Cara Buat Akta Perusahaan Secara Online dalam Waktu 12 Menit

Pendapatan negara juga diperoleh dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp 281 triliun atau tumbuh sebesar 35,8 persen (yoy).

Sementara dari sisi realisasi belanja, terdiri dari belanja pemerintah pusat senilai Rp 876,5 triliun atau tumbuh 10,1 persen (yoy).

Belanja pemerintah pusat tersebut terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) sebesar Rp 392,8 triliun atau turun 12,6 persen (yoy) dan belanja non K/L sebesar Rp 483,7 triliun atau tumbuh 39,5 persen (yoy).

Realisasi belanja negara juga disumbang dari realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) yang tercatat sebesar Rp 367,1 triliun atau turun 1,8 persen (yoy).

Terdiri dari transfer ke daerah Rp 333,1 triliun atau turun 3,9 persen (yoy) dan dana desa mencapai Rp 34 triliun atau tumbuh 24,8 persen (yoy).

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : KompasTV


TERBARU