> >

Sejumlah Pedagang Lebih Pilih Tambah Stok Gas Melon Dibanding Elpiji Nonsubsidi 12 Kg

Ekonomi dan bisnis | 15 Juli 2022, 19:06 WIB
Sejumlah tabung gas tersusun rapi di warung sembako di daerah Jatisampurna, Bekasi, Jumat (15/7/2022). (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah pemilik warung di kawasan Bekasi, Jawa Barat mulai beralih menambah stok Elpiji subsidi atau gas 3 kilogram dibanding dengan menjual Elpiji 12 kilogram.

“Soalnya yang beli gas ini (12 kilogram) enggak banyak, saya jual sekarang Rp227 ribu, kalau yang 5,5 kilogram jadi Rp109 ribu. Mau enggak mau harus naik, karena dari sana (agen) juga sudah berubah,” ujar Rudi, seorang pemilik warung di Jatisampurna, Bekasi, Jumat (15/7/2022), dilansir dari Antara.

Rudi yang sudah berjualan selama sepuluh tahun itu pun mengungkapkan, para pelanggannya banyak yang sudah mulai beralih dari Elpiji 12 kilogram ke Elpiji 3 kilogram atau gas melon karena kenaikan harga Elpiji nonsubsidi tersebut.

Kondisi serupa, juga diungkapkan Limbong sebagai pemilik warung. Dia lebih memilih untuk menjual Elpiji bersubsidi kepada pelanggan.

“Gas 12 kilogram kosong stoknya, belum isi lagi, takut enggak ada yang beli, makanya saya cuma jual yang 3 kilo,” ucap pria asli Bekasi tersebut di Jatiwarna, Bekasi.

Baca Juga: Daftar Harga Elpiji Ukuran 5,5 dan 12 Kg di Seluruh Indonesia Per 10 Juli 2022

Kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram juga memicu pemilik warung makan beralih ke gas melon, dengan alasan untuk menekan biaya produksi.

"Ya terpaksa pindah ke yang 3 kilogram, lebih murah sedikit," kata pemilik warung makan sederhana Anto di Kampung Sawah, Bekasi.

Anto yang berjualan lebih dari lima tahun ini, mengaku sebelumnya menggunakan tabung elpiji 12 kilogram, namun bila terus menggunakan tabung tersebut, dia khawatir konsumennya beralih karena harga makanan bakal ikut naik.

Di tempat berbeda, seorang konsumen mengaku masih tetap membeli gas elpiji 12 kilogram walau harganya mulai naik karena pertimbangan pemakaiannya lebih tahan lama.

“Ya ada sedikit kecewa (harga naik) tapi naiknya masih wajar, selain itu juga saya merasa yang 12 kilogram lebih awet dibanding gas melon,” kata Yanti di daerah Kranggan, Bekasi, Jawa Barat.

Baca Juga: Cegah Masyarakat Migrasi ke Elpiji 3 Kg, Pertamina Wacanakan Beli Gas Pakai MyPertamina

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji nonsubsidi sekitar Rp2.000 per kilogram yang berlaku mulai 10 Juli 2022, penyesuaian harga ini dilakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Adapun untuk gas elpiji 5,5 kg rata-rata harganya mencapai Rp100.000 - Rp127.000 per tabung. Sedangkan untuk elpiji 12 kg rata-rata harganya mencapai Rp213.000 - Rp270.000 per tabung dilihat berdasarkan wilayahnya.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU