Total Food Waste Indonesia Capai 48 Juta Ton Setahun, Setara Tangani Stunting Tapi Terbuang Percuma
Ekonomi dan bisnis | 12 Oktober 2021, 16:15 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil penelitian Food Loss and Waste Study Waste4Change mengungkapkan sejumlah penyebab terjadinya jumlah bahan pangan yang berkurang (food loss) karena proses produksi serta makanan konsumsi yang terbuang (food waste) di Indonesia.
Pasalnya, hasil kajian menyebutkan food loss dan food waste Indonesia per orang mencapai 184 kg per tahun atau secara total 48 juta ton dalam setahun. Jumlah makanan yang terbuang tersebut setara dengan memberikan makanan sebanyak 125 juta orang untuk mengentaskan kemiskinan dan penanganan stunting di Indonesia.
Selain itu jumlah makanan yang terbuang tersebut juga 1,73 giga ton CO2 secara akumulasi, atau rata-rata 7 persen dari total emisi GRK Indonesia dalam setahun.
Ketua Tim Food Loss and Waste Study Waste4Change Annisa Ratna Putri menyebut, terdapat lima penyebab besar penyebab food loss and waste, yaitu terutama pada bagian food loss adalah kurangnya good handling practices.
“Kurang baik dalam memperlakukan makanan ketika didistribusikan atau ketika setelah panen," jelasnya dalam webinar, Selasa (12/10/2021).
Kemudian, penyimpanan yang kurang baik menyebabkan pangan rusak dan terbuang. Hasil kajian juga menemukan, tidak sedikit masyarakat yang menyimpan bahan makanan di dalam kulkas hingga busuk dan terbuang.
Baca Juga: Kisah Pariyem, Lompat dari Lantai 2 Rumah Majikan untuk Makan Sisa Makanan di Tong Sampah
Annisa menuturkan, preferensi konsumen dalam memilih bahan pangan atau makanan juga bisa menjadi penyebab food loss dan food waste.
Hal ini biasanya terjadi di pedagang atau toko bahan pangan di mana bahan baku makanan yang tidak lazim oleh masyarakat Indonesia tidak dibeli sehingga akhirnya terbuang.
Penyebab keempat adalah kurangnya edukasi masyarakat baik dari sisi konsumen maupun petani yang memproduksi bahan pangan.
"Masih perlu banyak edukasi, karena kalau masyarakat dan pekerja pangan di lapangan kurang paham, itu menyebabkan cara simpan yang salah, dan perlakuan kurang baik dalam proses produksi," katanya.
Terakhir adalah perilaku konsumen yang mengambil porsi berlebih sehingga menyisakan makanan yang pada akhirnya terbuang. Menurut Annisa, masyarakat Indonesia harus mengevaluasi pola pikir lebih banyak itu lebih baik daripada kurang dalam hal makanan yang menyebabkan food waste.
"Kalau tidak sanggup menghabiskan sebaiknya tidak dipesan sebanyak itu. Kalau memang bersisa, usahakan dibawa pulang untuk dikonsumsi kembali," kata dia.
Baca Juga: 5 Cara Hindari Food Waste Agar Tak Lagi Membuang-buang Makanan
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV