Pemerintah Alihkan Pengelolaan TMII ke Perusahaan Negara, Siapa Saja Kandidat Kuat Calonnya?
Ekonomi dan bisnis | 17 April 2021, 06:40 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah segera mengalihkan pengeloaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ke perusahaan negara.
Baca Juga: Pemerintah akan Asuransikan TMII dan Barang Milik Negara Lainnya
Menurut Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (DJKN Kemenkeu) Encep Sudarwan, dua perusahaan negara itu telah diketahui dan mengerucut kepada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia dan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko atau TWC.
Dua kandidat calon kuat pengelola TMII ini tak lain adalah BUMN yang memiliki pengalaman di sektor pariwisata.
Pasca diputuskan BUMN pengelola, maka Sekretariat Negara (Setneg) akan bekerja sama dengan perusahaan plat merah tersebut.
“Apakah BUMN ITDC atau TWC? Nanti dilihat, tapi kemungkinan TWC sih. Saya belum terima proposal dari Setneg, tapi setidak setidaknya antara itu, tapi ke TWC,” ujar Encep dalam diskusi virtual mengenai Pengambilalihan TMII, Jumat (16/4), seperti dikutip Kontan.co.id.
Encep menjelaskan, jika sudah ada mekanisme kerjasama pemanfaatan barang milik negara, maka negara akan mendapatkan kontribusi dari TMII.
Setidaknya, menurut Encep, ada dua skema kontribusi yang bisa didapatkan dari TMII.
Pertama, kontribusi tetap per tahun. Kedua, profit sharing.
Selain kontribusi finansial pada penerimaan negara, TMII juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Jadi manfaatnya TMII tak hanya sebatas finansial ekonomi, tapi non ekonomi, non finansial." kata Encep.
Baca Juga: Pemerintah Sebut TMII Tak Pernah Setor ke Negara, Dirut TMII dan YHK Bilang Taat Pajak
Manfaat non ekonomi dan non finansial itu seperti di sektor pendidikan maupun kebudayaan.
Bagaimana masyarakat bisa menikmati pendidikan, kebudayaan pariwisata jadi aspek non finansial, akan kita kaji itu kan manfaat buat negara,” kata Encep, menegaskan.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV